WELCOME to AVELLA BLOG

tentang aku :D

hai . namaku avella dena melati , ini adalah BLOG pribadi ku :D .

Sabtu, 19 Januari 2013

Untukmu, Sahabat yang Luar Biasa

Hai sahabat, apa kabarmu? Mungkin aku terlambat untuk menuliskan ini. Mungkin sekarang kamu sudah malas mengenalku. Maafkan aku, aku sudah membuatmu pergi. Aku hanya tak mampu menahan apa yang aku rasa.
Sahabat, aku masih ingat semua kebaikanmu. Saat kamu berusaha mendengarkan segala kekesalanku dengan sabar. Saat kamu berusaha memberiku nasehat saat aku sedang dalam masalah. Saat kamu menghadapi keegoisanku. Saat kamu mendengarkan curhatanku tentangnya. Aku ingat. Dan akan terus aku ingat sampai nanti.
Aku masih ingat ketika kamu menyatakan sesuatu yang tak pernah kuduga, namun aku menolaknya. Saat itu aku memang tak merasakan sesuatu. Aku masih menganggapmu sebagai seorang sahabat. Tak lebih. Aku mencintai persahabatan ini. Bukan untuk menyatukan perasaan dalam ikatan cinta. Aku lebih senang bersamamu dalam ikatan persahabatan. Namun lambat laun, aku merasa perasaan aneh yang muncul, dan itu membuatku semakin tersiksa. Aku tak mau merusak persahabatan ini. Persahabatan yang tak pernah ada sebelumnya.
Mungkin benar, Persahabatan antara laki-laki dan perempuan tak mungkin bisa tanpa melibatkan perasaan mereka. Dan saat ini, kata-kata itu benar-benar aku rasakan.
Sahabat, aku menghindar bukan karna aku marah. Bukan karna kamu salah. Bukan juga karna aku membencimu. Aku sangat menyayangimu. Namun aku tak mau perasaan ini semakin menjadi. Aku menjauh untuk sejenak melepas rasa ini. Aku tak mungkin bisa menyatu denganmu dalam ikatan cinta.
Sahabat, mungkin kamu marah, benci, dan tak mau mengenalku lagi. Ini memang salahku, yang tak bisa mengendalikan perasaanku. Aku terlalu egois dalam perasaan ini. Aku tak bisa mengikuti caramu. Aku tak bisa meniru caramu, menahan perasaan dan tetap mempertahankan persahabatan ini. Aku masih terlalu bodoh dalam hal ini
Mengertilah, diam ku ini bukan karna aku marah. Aku hanya ingin menata hatiku yang saat ini masih berantakan.
Percayalah. Kamu tetap sahabatku. Sahabat terbaik, seperti kakak, penasehat untuk ku, dan kamu satu-satunya orang yang bisa mengalah dengan keegoisanku. Terimakasih atas semua kebaikanmu.

Avella Dena Melati