WELCOME to AVELLA BLOG

tentang aku :D

hai . namaku avella dena melati , ini adalah BLOG pribadi ku :D .

Kamis, 30 Mei 2013

Sayang, kata yang tak henti kau ucap...

30 Mei 2013   

Sayang. Iya. Kata itu yang sering kau ucap. Meski aku tak pernah tahu seberapa besar kata "sayang" itu kau maknai. Mungkin hanya setengah. Bahkan, mungkin hanya setengah dari setengahnya. Aku tak pernah tahu. Mungkin hanya kamu yang bisa memahami arti kata sayang yang sering kau ucap itu. Aku hanya tahu apa yang kurasa sendiri.
Mungkin rasa ku jauh lebih besar dari rasamu. Atau mungkin rasamu bahkan jauh lebih besar dari rasa ku. Akupun juga tak paham.
Kalau kau selalu bilang sayang kenapa masih ada luka yang tertoreh padaku? Apa sayang berarti harus terluka? Apa karena rasaku jauh lebih besar dari yang kau rasa? Hingga hanya aku yang merasa sakitnya luka? Sama. Aku juga masih tak paham.
Lalu, apa kau juga tahu luka yg tertoreh ini? Seberapa besar lubang luka yg tertoreh? Kau tahu? Tidak. Kau tidak pernah tahu meski kau selalu ucap kata sayang.
Kau bilang sayang. Apa ini arti sayangmu? Kau bilang cinta. Apa ini arti cinta? Siap terluka. Siap tersakiti. Mungkin.
Mungkin aku terluka. Mungkin aku sakit. Tapi aku harus bahagia menjalaninya. Bukankah ini resikoku? Aku yang telah memilihmu. Aku yang telah berkomitmen. Iya. Komitmen. Itu yang menjadi pacuanku untuk tetap kuat.
Diam. Ya. Mungkin aku cuma bisa diam. Apa harus aku ucap setiap apa yang membuatku sakit? Tidak. Kurasa aku menikmati diamku ini. Bukan aku tak mau berbagi apa yang kurasa. Tapi kau sudah cukup dewasa untuk mengerti setiap apa yang ku rasa.
Aku tahu kau bukan orang pintar yang bisa membaca pikiranku. Ya. Aku paham. Tapi bukan berarti kau punya alasan untuk pura-pura tak tahu apa yang aku rasa, bukan? Kau sudah dewasa sayang. Tak perlu aku ucapkan setiap apa yang aku rasa.
Mungkin diamku tak berarti apa-apa. Bahkan, tak akan menyelesaikan apa-apa. Aku tak butuh penyelesaian. Biar apa yang telah kurasa, hilang tanpa perlu diselesaikan. Aku yang merasa. Biar aku yang menyelesaikan rasa sakitnya.
Kau bahkan tak perlu berbuat apapun. Cukup mengerti apa yang ku rasa. Iya. Itu sudah lebih dari cukup. Tak perlu maaf. Tak perlu merasa salah. Hanya cukup mengerti mengapa aku diam. Dan tak akan mengulangnya. Cukup itu.
Belajarlah mengerti apa arti diamku. Buatlah aku percaya. Itu bukan masalah sulit, bukan? Iya. Bukan.



 @avellaadm

Selasa, 28 Mei 2013

Yang Belum Sempat Terucap

28 Mei 2013


Buliran-buliran air yang terus mengalir dari sudut mata ku ini bukan buliran air biasa. Buliran air ini pertanda rinduku yang terus bertambah seperti buliran air mataku yg semakin bertambah deras. Mengalir. Ya. Mengalir tiada henti. Seperti rinduku yang tak ada hentinya untuk merinduimu.

Rindu. Kata yang tak pernah henti aku ucapkan didalam hatiku hanya untuk dirimu. Yang belum sempat aku ucapkan padamu. Rasa yang terus menghantui perasaanku. Ya. Rindu namanya.

Aku tak pernah tahu sejak kapan aku mulai merindumu. Aku tak pernah sadar ketika rasa itu mulai merasuki perasaanku. Ya. Aku bahkan tak pernah berkenalan dengan rindu. Namun aku begitu bersahabat dengannya.

Entah. Aku tak pernah tahu apakah orang yang selalu aku rindukan juga sempat merinduiku? Mungkin tidak. Tapi bisa jadi iya. Siapa yang tahu isi hati seseorang. Hanya orang itu sendiri yang tahu. Orang lain tak mungkin tahu perasaan kita. Begitu juga kita, tak pernah tahu menahu tentang isi hati seseorang.

Mungkin rindu ini akan selalu aku pendam. Terus aku pendam hingga suatu saat nanti aku bisa memberanikan diri untuk mengucapkannya pada dirimu.

Mungkin rindu itu jahat. Membelengguku dalam lingkarannya. Tak pernah membebaskanku. Terus menghantuiku. Tapi aku tak pernah bosan untuk terus bersahabat dengan rindu. Meski rinduku hanya mampu kupendam. Belum sempat terucap.



@avellaadm