28 Mei 2013
Buliran-buliran air yang terus mengalir dari sudut mata ku ini bukan buliran air biasa. Buliran air ini pertanda rinduku yang terus bertambah seperti buliran air mataku yg semakin bertambah deras. Mengalir. Ya. Mengalir tiada henti. Seperti rinduku yang tak ada hentinya untuk merinduimu.
Rindu. Kata yang tak pernah henti aku ucapkan
didalam hatiku hanya untuk dirimu. Yang belum sempat aku ucapkan padamu. Rasa yang
terus menghantui perasaanku. Ya. Rindu namanya.
Aku tak pernah tahu sejak kapan aku mulai merindumu.
Aku tak pernah sadar ketika rasa itu mulai merasuki perasaanku. Ya. Aku bahkan
tak pernah berkenalan dengan rindu. Namun aku begitu bersahabat dengannya.
Entah. Aku tak pernah tahu apakah orang yang selalu
aku rindukan juga sempat merinduiku? Mungkin tidak. Tapi bisa jadi iya. Siapa
yang tahu isi hati seseorang. Hanya orang itu sendiri yang tahu. Orang lain tak
mungkin tahu perasaan kita. Begitu juga kita, tak pernah tahu menahu tentang
isi hati seseorang.
Mungkin rindu ini akan selalu aku pendam. Terus aku
pendam hingga suatu saat nanti aku bisa memberanikan diri untuk mengucapkannya
pada dirimu.
Mungkin rindu itu jahat. Membelengguku dalam
lingkarannya. Tak pernah membebaskanku. Terus menghantuiku. Tapi aku tak pernah
bosan untuk terus bersahabat dengan rindu. Meski rinduku hanya mampu kupendam. Belum
sempat terucap.
@avellaadm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar